1. Menumbuhkan kepekaan.
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap-sikap seperti ini akan memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk ortunya. Alhasil, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian.
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.
3. Mengajarkan keteraturan.
Anak jadi memiliki pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik.
4. Menumbuhkan ketenangan.
Penelitian menunjukkan, bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya, ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
5. Menumbuhkan sikap percaya diri.
Sikap ini tumbuh saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu ia kerjakan sendiri.
6. Menumbuhkan kemandirian.
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungannya dengan baik. Disiplin merupakan bimbingan pada anak agar sanggup menentukan pilihan bijak.
7. Menumbuhkan keakraban.
Anak jadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain, karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak.
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat. Di usia ini, ia menjadi peniru perilaku yang sangat piawai. Jika ia mampu menyerap disiplin yang dicontohkan orang tuanya, maka disiplin sejak dini akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Membantu anak yang “sulit”,
misal anak yang hiperaktif, perkembangan terlambat, atau temper tantrum. Nah, dengan menerapkan disiplin, maka anak dengan kebutuhan khusus tsb akan mampu hidup lebih baik.
10. Menumbuhkan kepatuhan.
Hasil nyata dari penerapan disiplin adalah kepatuhan. Anak akan menuruti aturan yang diterapkan orang tua atas dasar kemauan sendiri.
sumber